bumi dan hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan". Ayat lain yang menjelaskan kepemilikan Allah SWT adalah QS Tฤhฤ /20: 6 yang artinya "Kepunyaan-Nya-Lah semua yang ada di langit, semua yang ada di bumi, semua yang ada di antara keduanya dan semua yang ada di bawah tanah"
JAKARTA - KH Ali Yafie dalam bukunya, Menggagas Fiqih Sosial mengatakan, ajaran Islam menempatkan harta benda dalam jajaran lima kemaslahatan dasar. Sebab, harta merupakan salah satu kepentingan yang mendasar dalam kehidupan manusia. Namun, Islam juga menempatkan harta benda sebagai ujian bagi manusia. Ini seperti ditegaskan surah Al-Taghaabun ayat 15, yang artinya, "Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan bagimu ...." Di satu sisi, hak kepemilikan seseorang atas harta benda tetap dihormati dan dilindungi. Akan tetapi, di sisi lain harta benda itu pada hakikatnya merupakan titipan dari Allah SWT. Sebab, Dialah Yang Mahamemiliki. Maka dari itu, seorang insan harus memanfaatkan harta bendanya sebagaimana diperintahkan Allah SWT. Ketika Nabi Muhammad saw tengah menderita sakit dan menjelang ajalnya, beliau hanya memiliki uang tujuh dinar. Khawatir kalau sampai meninggal dunia uang tersebut masih berada di tangannya, Nabi SAW pun menyuruh menyedekahkan seluruh uang itu kepada fakir miskin. ''Bagaimana nantinya jawab Muhammad kepada Tuhannya, sekiranya ia menghadap Allah sedangkan uang itu masih ada di tangannya,'' kata beliau. Demikianlah, Rasulullah saw pergi meninggalkan dunia fana ini menghadap Allah SWT tanpa meninggalkan uang sepeser pun. Nabi SAW tidak meninggalkan sesuatu harta benda kepada siapa pun, termasuk kepada keluarganya. Sekalipun demikian, Nabi secara cemerlang telah meninggalkan suri teladan dan contoh kehidupan yang indah. "Sesungguhnya pada diri Rasululllah itu suri teladan yang baik bagimu" QS Al-Ahzab 121. Ya, beliau hidupnya sangat bersahaja dan tidak terlalu merisaukan harta benda. Aisyah pernah berkata, ''Kiranya tuan makan hanya sekadarnya kenyang saja.'' Menjawab istrinya ini Nabi berkata, ''Wahai Aisyah! Buat apa dunia ini bagiku. Para rekanku, rasul-rasul ulul azmi telah bertahan atas hal-hal yang lebih berat dari yang aku rasakan. Aku malu, kalau sampai aku menghadap Tuhanku akan tak mencapai martabat seperti mereka." Sebagai pemimpin, beliau ingin memberikan contoh kepada para pemimpin lainnya agar selalu mendahulukan kepentingan rakyat katimbang diri dan keluarganya. Karenanya, Nabi pernah menolak permohonan putri tercintanya, Fatimah, yang menginginkan seorang pembantu di kediamannya yang berasal dari tawanan perang. Nabi menganggap masih ada orang lain yang lebih membutuhkannya. sumber Hikmah Republika oleh Alwi ShahabBACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
Disampingitu, kita harus sadar bahwa semua yang kita miliki hanyalah pemberian dan titipan Allah swt. Oleh karena itu , tidak ada alasan manusia untuk menyombongkan diri, bahkan sebaliknya kita harus mensyukuri setiap nikmat yang diberikan oleh Allah swt. sebagai nikmat dan karunia. Dalam QS An-Nisa ayat 36 dijelaskan :
๏ปฟSAUDARAKU, buat apa sombong? Saat ini banyak di antara kita yang sombong dengan apa yang dimilikinya. Mereka bangga dengan harta, pangkat, jabatan, rumah, kendaraan, gelar dan lain sebagainya. Padahal benarkah itu semua milik kita? Saudaraku, Sesungguhnya apa-apa yang kita miliki di dunia ini hanyalah titipan dari Allah SWT. Maka sungguh sangat dangkat hidup kita jika kita beranggapan bahwa apa yang kita gunakan saat ini adalah milik kita. Betapa hidup kita tidak bernilai jika hanya menjadikan perhiasan dunia sebagai tolok ukur kemuliaan. BACA JUGA Saudaraku, Berhentilah Mengeluh! Sungguh konyol jika kita merasa terhormat oleh bungkus, sedangkan terhadap isi kita abai. Tidakkah kita sadar bahwa semua itu tiada lain hanyalah titipan dari Allah Swt. Bahkan kita hidup di dunia pun hanya nebeng saja, dan alam semesta ini mutlak adalah milik Allah Swt. Lantas apa yang pantas kita sombongkan sebenarnya? Tidak ada sedikitpun. Foto Unsplash Di dalam Al Quran terdapat hikmah yang sangat besar terkandung dalam nasehat Luqman kepada putranya. Allah Swt. berfirman, โDan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.โ QS. Lukman [31] 18. BACA JUGA Saudaraku, Bertaubatlah dengan Sebenar-benarnya Taubat Saudaraku, Kehidupan kita adalah karunia dari Allah. Hanya Allah yang mencukupi rezeki kita, melimpahi kita dengan berbagai karunia-Nya. Bumi ini hanya milik Allah, sedangkan kita hanya nebeng sementara dan hanya sebentar saja.[] Sumber Nasihat-nasihat Aa Gym
Samahalnya dengan hidup seseorang yang hanya sementara, apapun bisa saja terjadi saat Allah SWT telah berkehendak. "Karena semua ini hanya titipan, termasuk hidup kita di dunia ini hanya sementara. hal 1 dari 3 halaman Halaman: 123selengkapnya Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini Sumber: BeritaSatu.
Semua yang kita miliki, baik harta benda, jabatan pekerjaan hingga keluarga baik pasangan dan anak anak yang kita kasihi adalah titipan Allah SWT. Suatu saat entah kapan, bagaimana dan dimana, semua itu akan kembali pada Allah SWT begitupun kita sendiri. Sehingga saat kehilangan itu hadir, saat ternyata suatu perpisahan yang tidak kita ingin terjadi, maka bertawakkalah, kuatkan iman, diri dan rasa sabar. Dan percayalah pada Allah, bahwa jika kita bersabar dan tawakkal atas takdirNya, maka apa yang dipisahkan dari kita akan dikembalikan, apa yang kita kasihi akan kita dapatkan kembali. Lebih baik, lebih dari yang kita harapkan. Bertawakal, Sabar Dan Sholat Adalah Cara Terbaik Yang Allah Ajarkan, Saat Kita Menghadapi Sakitnya Kehilangan. Sedih pasti, kecewa apalagi, saat kita harus kehilangan sesuatu atau seseorang yang sangat kita kasihi, bahkan itu sudah didaulat sebagai belahan hati kita, sehingga tanpanya rasanya hidup dan hati gersang tak punya arah dan tujuan. Namun sebagaimana yang telah Allah perintahkan, jangan pernah sekalipun putus asa akan ketentuan Allah SWT. Bersabarlah, bertawakkallah dan sholatlah untuk mengurangi rasa sakit kehilangan. Ingatlah bahwa Allah selalu ada untukmu. Sebenarnya jika kamu memahami bahwa semua hanya titipan Allah, kamu pasti tidak akan merasa sakit ketika kehilangan. Kebahagiaan, Kesedihan, Pertemuan dan Kehilangan Tak Lebih Adalah Ujian Allah SWT Takdir memang sudah Allah tentukan, tapi yang terbaik pasti Allah berikan dan limpahkan dalam hidup kita. Jadi jangan berputus asa, ambil semua kejadian hikmah dan manfaat untuk menjadikan kita pribadi yang lebih baik kedepannya. Karena sesungguhnya semua kejadian yang kita lewati tak lebih dari ujian. Kamu harus percaya bahwa tak ada peristiwa yang menimpa tanpa menjadikanmu lebih baik lagi. Musibah dan ujian itu seharusnya menempamu bukan malah membuat dirimu semakin lemah dan tak berdaya. Lagian baik dan buruk adalah ujian, tetap rendah hati saat dipuji dan sabar saat di caci maki. Selalu Ingatkan Diri Bahwa Semua Adalah Titipan Allah. Sehingga Tidak Membuat Hati Kita Sombong Memilikinya, Dan Terluka Saat Kehilangannya. Saat intropeksi diri, selalu ingatkan diri kita sendiri bahwa sejatinya kita hanya debu di muka bumi ini. Dan semua yang kita miliki adalah wujud kasih sayang Allah SWT yang begitu besar untuk membuat hati kita bahagia dan tenang. Sehingga kita tidak menjadi sombong karena memilikinya apalagi sampai memamerkan pada orang lain. Begitupun saat kita kehilangan semua yang kita miliki, meskipun hati kita pasti sedih dan terluka. Namun tidak sampai membuat kita lupa diri dan merasa hidup ini tak Adil. Makanya jagalah hati agar tidak sombong, karena semua tak lebih hanya titipan Allah. Yakinkah semuanya akan baik-baik saja. Saat Kita Sadar Bahwa Semua Adalah Titipan Allah Dan Tetap Bertawakal Dengannya, Maka Pasti Allah Ganti Luka Itu Dengan Bahagia, Allah Berikan Yang Terbaik Untuk Membuat Kita Tersenyum Kembali. Kehilangan adalah ujian Allah untuk menguji kesabaran hati dan ketawakkalan kita. Sehingga saat kita mampu melewatinya dengan baik, maka Allah akan gantikan dengan yang lebih baik pula untuk kembali mengisi kita dengan kebahagiaan. Selain itu, jika tetap bertawakal dan berpikir positif dengan meningkatkan ibadah kita, ada waktunya nanti, semua yang hilang akan kembali dan dipersatukan dengan kekal di Akhirat nanti.
Padahaldalam hartanya memiliki hak-hak fakir miskin yang harus ia tunaikan. Sebagai pengingat kembali, dalam pandangan Islam, harta yang kita miliki bukanlah harta kita, melainkan semua titipan dari Allah Swt. Kita tidak tahu kapan harta itu diambil oleh Allah Swt secara tiba-tiba. Kita tak bisa mengklaim itu harta kita seutuhnya ketika nyawa
Orangyang rendah hati menyadari bahwa segala sesuatu yang dimiliki hanya titipan Allah SWT. Titipan yang setiap saat dapat diambil oleh pemiliknya. Oleh karena itu, seseorang yang rendah hati tidak pernah sombong dengan sesuatu yang dititipkan kepadanya. Ia merasa tidak patut bersikap sombong dan bangga diri terhadap titipan Allah SWT. 5.Sungguhkonyol jika kita merasa terhormat oleh bungkus, sedangkan terhadap isi kita abai. Tidakkah kita sadar bahwa semua itu tiada lain hanyalah titipan dari Allah Swt. Bahkan kita hidup di dunia pun hanya nebeng saja, dan alam semesta ini mutlak adalah milik Allah Swt. Lantas apa yang pantas kita sombongkan sebenarnya? Tidak ada sedikitpun.
.